Senin, 02 Mei 2011

KLASIFIKASI

Klasifikasi Tiga Domain: Archaea, Bacteria, Eukarya
ARCHAEA
Archaea adalah prokariot yang mempunyai keunikan pada RNA ribosomal. Domain ini tidak mempunyai peptidoglikan dan memiliki lipid yang unik pada membran. Perbedaan tersebut terletak pada ikatan yang menghubungkan antara gliserol dengan asam lemak. Ikatan antara kedua senyawa tersebut pada archaea adalah eter, sedangkan pada bacteria dan eukariota adalah ester. Banyak archaea ditemukan di lingkungan ekstrem, yaitu hidup dalam konsentrasi tinggi pada material metal, temperatur, pH, dan salinitas.
Archaea mempunyai lipid isoprenoid ikatan eter, sedangkan di bacteria dan Eukarya mempunyai lipid asam lemak ikatan ester. Beberapa spesies Archaea mempunyai metabolisme yang cukup mencolok, contohnya Archaea termofilik yang dapat tumbuh dan berkembang secara autotrof dengan oksidasi sulfur pada kondisi aerobik.
Aspek lain adalah adaptasi Archaea terhadap lingkungan yang ekstrem yang telah dijelaskan sebelumnya, contohnya dapat tumbuh pada suhu diatas 95 derajat Celsius.
BACTERIA
Domain Bacteria terdiri dari organisme yang lebih umum dikenal daripada Archaea dan hidup hampir di semua tempat. Kebanyakan adalah dekomposer, beberapa dapat berfotosintesis, dan sedikit yang menyebabkan penyakit. Sebagian Bacteria yang menyebabkan penyakit menghasilkan exotoxin yang berbahaya bagi sel manusia. Ada banyak bentuk dari bakteri, namun secara umum terdapat 3 tipe: cocci, bacilli, spirochete.
Organisme-organisme ini tidak emempunyai membran inti sel dan organel-organel sel. Reproduksi Bacteria dilakukan dengan pembelahan sel. Kromosom sel prokariot adalah single DNA yang kemudian akan bereplikasi kemudian cetakannya akan terbagi kemasing-masing sel baru yang akan memisah lalu terjadi sitokinesis. Selain itu, Bacteria dapat berkonjugasi. Terdapat 5 Phyla Bacteria yaitu Proteobacteria, Cyanobacteria, Gram-Positive Eubacteria, Sppirochetes, dan Chlamydiae.
Sifat lain dari Bacteria adalah memiliki gelembung udara (vesicle gas), polycistronic mRNA, chlorophyl II, nitrogen fixation, dan chemolithotrophy. Dan domain ini mempunyai kesensitifan terhadap chlorampenicol, kanamycin, rifampicin, namun tidak sensitif terhadap anisomycin.
EUKARYA
Penggoloan Eukarya didasarkan pada struktur sel yang eukariot, memiliki membran inti sel dan organel yang kompleks di dalamnya. Terdiri atas organisme yang uniseluler, koloni, multiseluler; pembelahan sel dilakukan melalui proses mitosis dengan macam-macam siklus reproduksi dan kombinasi; tidak mempunyai vesicle gas, polycistronic mRNA, methanogenesis, dan nitrogen fixxation; sensitif terhadap anisomycin, tetapi tidak sensitif terhadap chloramphenicol, kanamycin, dan rifampicin.
Sel Eukaryot pada organisme ini mempunyai kontrol sendiri, sistem tranportasi internal, dan bahkan memiliki ‘self-destruct system’. Klasifikasi Eukaryot yaitu terdiri dari 4 kingdom: protista, fungi, plantae, dan animalia.
Protista sebagaian besar merupakan uniseluler atau multiseluler sederhana. Fungi mempunyai sifat heterotrophic, menyerap nutrien, tubuh terdiri dari hifa yang dihasilkan dari penyerapannya dari makanan atau habitatnya, dinding sel mengandung kitin. Plantae bercirikan multiseluler,
melakukan fotosintesis, memilliki organ reproduksi, dinding selnya tersusun atas selulosa. Animalia merupakan heterotrof multiseluler, memililki diferensiasi jaringan dan organ yang kompleks, kebanyak organisme kingdom ini dapat bergerak oleh kontraksi muscular dan jaringan syaraf mengkoordinasi respon untuk distimulus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar